MediaFlazz.Com

Google

Clock

Monday, May 21, 2007

Maafkan Semua Orang Yang Pernah Berbuat Salah

"Ya Allah berkahilah orang-orang yang memusuhiku, membenciku, menghinaku, yang berbuat jahat dan salah kepadaku, yang mengkhianatiku, yang men-dzalimi diriku"
"Ya Allah berkahilah orang-orang yang pernah aku musuhi, aku benci, aku hina, yang pernah aku berbuat jahat dan salah kepadanya, yang pernah aku khianati, dan yang pernah aku dzalimi"
"Sesungguhnya aku ini orang yang sangat lemah dan takut akan berbuat kesalahan"
"Berkahilah dengan cinta-kasih, kedamaian, ketentraman, kenyamanan........."

Wednesday, May 16, 2007

Maafkan Aku Bila Aku Mengeluh

Hari ini, di sebuah bus, aku melihat seorang remaja tampan dengan rambut sedikit ikal. Aku iri melihatnya. Dia tampak begitu ceria, dan aku sangat ingin memiliki gairah hidup yang sama. Tiba-tiba dia terhuyung-huyung berjalan. Dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat kayu. Namun ketika dia lewat .... ia tersenyum. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua kaki. Dunia ini milikku.

Aku berhenti untuk membeli sedikit kue. Anak laki-laki penjualnya begitu mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira. Seandainya aku terlambat sampai di kantor, tidaklah apa-apa. Ketika aku pergi, dia berkata, 'Terima kasih. Engkau sudah begitu baik.
Menyenangkan berbicara dengan orang sepertimu. Lihatlah, aku buta.' Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua mata. Dunia ini milikku.

Lalu, sementara berjalan. Aku melihat seorang anak mirip bule dengan bola mata biru. Dia berdiri dan melihat teman-temannya bermain sepak bola. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Aku berhenti sejenak, lalu berkata, 'Mengapa engkau tidak bermain dengan yang lain, Nak ?' Dia memandang ke depan tanpa bersuara, lalu aku tahu dia tidak bisa mendengar. Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh. Aku punya dua telinga. Dunia ini milikku.

Dengan dua kaki untuk membawaku ke mana aku mau. Dengan dua mata untuk memandang mentari dan bukit-bukit. Dengan dua telinga untuk mendengar desir angin dan segala bunyi.
Ya Allah, maafkan aku bila aku mengeluh.

http://van.9f.com/renungan%20islam/maafkan_aku_karena_banyak_mengeluh.htm

Manusia Oh Manusia

Ini cerita atau tamsil mengenai kondisi kita sebagai manusia, Insya Allah ada hikmah/manfaatnya Telah dtg seorang bijak di hadapan rumah seorang lelaki. Orang bijak itu terkejut apabila mndapati lelaki itu sedang memukul seekor kucing. Orang bijak itu bertanya kpd lelaki tersebut 'Kenapa kamu pukul kucing yg lemah ini??' Jawab lelaki tersebut' Aku telah menjumpainya di sebuah lorong ketika ia dalam keadaan yg tersangat lemah & kedinginan , kemudian aku mengambilnya & memberinya makanan serta minuman. Aku pelihara sehingga ia benar2 sehat, tetapi sesudah kucing itu sehat ,ia membuang najis/kotoran pada semua tempat di rumahku. Kemudian berkatalah si orang bijak : 'Ini sebenarnya peringatan & tamsilan antara kita dgn Allah. Dia telah memelihara kita sejak dari kecil yg tersangat lemah & dhaif, lalu Allah beri kita makan, pakaian dan segala2nya tetapi setelah begitu banyak kebaikan dan nikmat Allah yg kita rasakan, kita durhaka kepadaNYA dan tidak melaksanakan perintahNYA dan belum ikut cara hidup kekasihnya yaitu Rasulullah . Lihatlah betapa baiknya dan rahmatnya Allah, walaupun kita durhaka kepadaNYA,Dia masih belum menyiksa atau memukul kita dgn azabNYA.' Kemudian pergilah orang bijak itu dan beristighfarlah lelaki tersebut krn mengenang dosa2nya terhdap Allah. Jika ia lambat diperingatkan oleh orang bijak itu, sudah tentu dipertanggungjawabkn atas kesalahannya di mahkamah Allah kelak krn telah mencoba menyiksa kucingnya............... http://van.9f.com/renungan%20islam/ohh_manusia.htm

Tuesday, May 15, 2007

“Satu-satunya saat aku dapat selaras dengan segala sesuatu adalah saat ketika aku selaras dengan diriku. Satu-satunya saat aku selaras dengan diriku adalah ketika aku menghadirkan diriku. Satu-satunya saat aku selaras dengan diriku adalah ketika aku menghadirkan diri ini dalam keseragaman”.
Hazrat Pir Naadir Syah Angha
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi (penyakit-penyakit) yang ada dalam hatimu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”
(QS. 10:57)

ARTIKEL USTADZ YUSUF MANSUR

PENGANTAR

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang
kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan
kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-
kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain.
kepada yang mau peduli dan berbagi. Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan. Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya. Di pembahasan-pembahas an tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan
fadilah-fadilah/ keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi,
kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat "mukhlishiina lahuddien", derajat orang-orang yang
mengikhlaskan diri kepada Allah.

Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari
apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak
lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil
dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi
mereka yang mau berbuat baik.
Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang
sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang
satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.
Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah,
tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah
juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar
sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.
Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah
itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-
husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti
membalas dengan balasan yang pas buat kita.

Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita
bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat
(walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x
lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan
matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita
bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan
gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.
Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:
10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100
Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin
banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak
penggantian dari Allah.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah,
meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah
tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang
kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan
kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-
kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap
manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang
sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu
Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya,
menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-
Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada
siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain.
kepada yang mau peduli dan berbagi.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang
sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi
barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta
kita memperhatikan jika ingin diperhatikan
nsya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan
segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang
melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya,
saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga,
kawan dan sahabat Saudara. Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa
diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan
hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan
sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya
Di pembahasan-pembahas an tentang sedekah, saya akan banyak mendorong
diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan
fadilah-fadilah/ keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai
kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis,
adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi,
kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah
pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. Kepada
Allah juga semuanya berpulang

Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus
membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai
kepada derajat "mukhlishiina lahuddien", derajat orang-orang yang
mengikhlaskan diri kepada Allah.

2.5 % Tidaklah Cukup

Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke
sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa
diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian
sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh
yang signifikan.
Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji
1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia
bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat
perhitungannya sebagai berikut:
Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan
mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh
kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan
rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000
Lihat, "hasil akhir" dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, "hanya"
jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar
Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia
sedekahnya "hanya" 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari
sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya


Coba Jajal Sedekah 10 %
Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika
diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan
pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb,
yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.
Sehingga "skor" akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp.
1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.
Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000
Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan
kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah
hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia
keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar
1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa
yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
Dengan perhitungan ini, dia "berhasil" mengubah penghasilannya,
menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh
100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan


2.5 ITU CUKUP, KALAU ..
Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya
kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab
selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas
pelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan
tentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan
buruk.
Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup.
Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita,
haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-
kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya
kebutuhan, akan tercukupi.
Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa
ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt,
maka "pertambahannya" menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.
975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah
dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya.
Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya
pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh
Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekah
jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.
Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa
katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi
kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih
hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain
sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan
selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya;
qabliyah ba'diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan
dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan
sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan
sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan
segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang
kita lakukan.
Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal,
dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor
akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu,
malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri.
Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita

Kalikan Dari Target Supaya Beroleh Lebih
Saudaraku, ini menyambung tiga tulisan terdahulu. Kasusnya, tetap
sama: Seorang karyawan dengan gaji 1jt, yang punya pengeluaran 2jt.
Bila karyawan tersebut mau hidup tidak pas-pasan, dan mau dicukupkan
Allah, dia harus menjaga dirinya dari keburukan, dan terus memacu
dirinya dengan berbuat kebaikan dan kebaikan. Kemudian, lakukan
sedekah 10% bukan dari gajinya, melainkan dari pengeluarannya.
Kita lihat ya…
Sedekah 10% dari 2jt (bukan dari gajinya yang 1jt), maka akan
didapat angka sedekah sebesar Rp. 200rb. Gaji pokok sebesar 1jt,
dikurang 200rb, menjadi tinggal 800rb. Lihat, angka tercatatnya
tambah mengecil, menjadi tinggal 800.000.
Tapi di sinilah misteri sedekah yang ajaib. Yang 200rb yang
disedekahkan, akan dikembalikan sepuluh kali lipat oleh Allah, atau
menjadi 2jt. sehingga skor akhirnya bukan 800rb, melainkan 2,8jt.

Dengan perhitungan di atas, kebutuhannya yang 2jt, malah terlampaui.
Dia lebih 800rb. Subhanallah. Apalagi kalau kemudian dia betul-betul
mau memelihara diri dari maksiat dan dosa, dan mempertahankan
perbuatan baik, maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya.
Sebuah perubahan besar, sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaan
hidup, kejayaan, kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup.
Sekali lagi, subhanallah.

__._,_.___

Friday, May 11, 2007

“Penyembuhan luka apapun, baik secara fisik maupun metafisik, didasarkan pada pemerolehan status keseimbangan dan ekuilibrium antara status fisik kesadaran dan kekuatan penyembuhan yang eksistensial”.
Hazrat Pir Naadir Syah Angha

Thursday, May 10, 2007


Ya Rabb!!!
Sesungguhnya Engkau telah memberiku sebagian dari kekuasaan dan telah mengajariku sedikit mengenal makna dari berbagai peristiwa.
Wahai pencipta langit dan bumi!!!
Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat.
Matikanlah aku sebagai orang yang berserah kepada-Mu dan satukanlah aku bersama orang-orang yang saleh.
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad s.a.w adalah hamba dan rosul-Nya. Amin…
Ada 18000 alam semesta yang diciptakan, dan yang kita ketahui hanya satu, yakni alam semesta yang kita diami.
17999 lagi hidup berdampingan dengan alam semesta kita dan memiliki fungsi-fungsi lain yang tidak kita ketahui dan tak akan pernah kita ketahui.
Dia tidak menciptakan manusia dengan kemampuan untuk memahami seluruh ciptaan-Nya. Tetapi pada saat kematian ketika selubung disingkapkan. Setiap orang akan dengan serta merta melihat seluruh alam langit dan alam semesta dan akan terheran-heran dengan kepiawaian rancangan Tuhan.
Dan meskipun langit itu rumit, namun Dia telah menciptakan tubuh manusia sangat jauh lebih rumit.

Wednesday, May 9, 2007


"Setan meratap, menangis dan mengoyak-ngoyak rambutnya pada empat peristiwa; ketika ia dikutuk, ketika ia disingkirkan dari surga, ketika Nabi Muhammad s.a.w diangkat sebagai Nabi dan ketika Surah Al-Fatihah diturunkan"

Tuesday, May 8, 2007


"Jangan memandang sakit sebagai musuh, lebih baik kita melihatnya sebagai sebuah peristiwa, mekanisme tubuh, yang bermanfaat untuk membersihkan, menyucikan dan menyeimbangkan kita pada tataran fisik, emosi, mental dan spiritual".

"Ada hal yang ditetapkan bagimu yang tidak kamu sukai padahal baik bagimu, dan ada hal yang kamu sukai padahal tidak baik bagimu."

Tuesday, May 1, 2007

Misykaatul Anwar


Allah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya itu laksana sebuah Misykaat di dalamnya ada lampu. Lampu itu di dalam sebuah kaca. Kaca itu laksana bintang yang gemerlapan. Dipasang dari sebatang kayu yang beroleh berkat, iaitu (minyak) pohon zaitun, tidak timur, dan tidak barat. Hampir sahaja minyak itu bernyala-nyala walaupun ia belum disentuh oleh api. Cahaya Atas Cahaya
(Surah An-Nur: 35)

Adanya Dzat


Sajatine ora ana apa-apa awit duk maksih awang-uwung durung ana sawiji-wiji, kang ana dhingin Ingsun, sajatine kang maha suci anglimputi ing sipatIngsun, anartani ing asmanIngsun, amratandhani ing apngalIngsun.

( Sesungguhnya tidak ada apa pun ketika masih sunyi hampa belum ada sesuatu, yang paling awal adanya adalah AKU, sesungguhnya yang Maha Suci meliputi sifatKU, menyertai namaKU, menandakan perbuatanKU )

Siapa Yang Melakukan Kejahatan, Maka Ia Sendiri Yang Akan Menuai Akibatnya

Dikisahkan bahwa para pembantu sebagian raja menemukan seorang bocah di sebuah jalan, lalu mereka mengambilnya. Mengetahui hal itu, sang Amir memerintahkan agar bocah tersebut dididik dengan baik dan dijadikan bagian dari keluarga istana. Ia lantas memberinya nama ‘Ahmad al-Yatim’ (Ahmad Si Yatim).

Tatkala ia semakin tumbuh menjadi remaja, tampaklah padanya tanda-tanda kecerdasan dan kepintaran. Karena itu, sang raja menggambleng akhlaqnya dan memberikan pengajaran kepadanya. Dan ketika ajalnya sudah dekat, ia berwasiat kepada putra mahkotanya agar menjaga anak ini, maka ia pun dimasukkan ke dalam istana kerajaan, menjadi orang pilihan dan diambil janjinya untuk tetap setia sebagai pembantu yang amanah. Setelah itu, pangkatnya dinaikkan menjadi pemutus perkara yang terjadi di antara para pembantu Amir (putra mahkota) dan pengontrol jalannya urusan istananya.

Pada suatu hari, sang Amir menyuruhnya untuk menghadirkan sesuatu di sebagian biliknya. Maka pergilah ia ke sana untuk mengambilnya, namun secara tak sengaja ia memergoki salah seorang dari para pelayan wanita yang bekerja khusus untuk sang Amir tengah berduaan dengan seorang pemuda dari kalangan para pembantu, melakukan perbuatan mesum dan berzina. Menyadari dirinya kepergok, si pelayan wanita ini memelas kepadanya agar merahasiakan kejadian tersebut dan berjanji akan memberinya semua yang diinginkannya seraya menggodanya dengan tujuan agar rahasianya tidak dibocorkan akan tetapi ia malah berkata kepada si pelayan wanita tersebut, “Aku berlindung kepada Allah dari melakukan khianat terhadap sang Amir dengan berzina padahal dia telah berbuat baik padaku.” Kemudian ia meninggalkan pelayan wanita tersebut dan berpaling darinya sementara dalam hatinya, ia berniat untuk tidak membocorkan rahasia tersebut.

Rupanya, si pelayan wanita tersebut merasa ketakutan lebih dahulu dan membayangkan seakan Ahmad al-Yatim akan membocorkan rahasianya kepada sang Amir. Karena itu, ia menunggu kedatangan Amir ke istananya, kemudian pergi ke sana sambil menangis-nangis dan mengadu. Lalu Amir menanyakan kepadanya apa gerangan yang terjadi.? Dia mengatakan bahwa Ahmad al-Yatim telah menggodanya dan ingin memaksanya untuk melakukan zina. Begitu mendengar pengaduan itu, marah besarlah sang Amir pada Ahmad dan berniat untuk membunuhnya. Kemudian, beliau pun membuat rencana pembunuhan tersebut secara terselubung agar tidak ada orang yang tahu mengenai kematiannya nanti dan apa sebab terbunuhnya.

Untuk itu, sang Amir berkata kepada pembantunya yang paling senior, “Bila aku utus kepadamu seseorang yang membawa nampan dan meminta kepadamu begini dan begitu, maka penggallah lehernya dan letakkan kepalanya di dalam nampan tersebut serta kirim lagi kepadaku.” Sang pembantu senior itu pun mengiyakannya dengan penuh kepatuhan.

Pada suatu hari, sang Amir memanggil Ahmad al-Yatim seraya berkata, “Pergilah ke fulan, si pembantu lalu katakanlah kepadanya begini dan begitu.”

Ia pun melakukan apa yang diperintahkan Amir tersebut dan langsung pergi, hanya saja di tengah perjalanannya dia bertemu dengan sebagian pembantu yang ingin agar ia menengahi perselisihan yang terjadi di antara mereka akan tetapi ia minta ma’af karena ada halangan dengan mengatakan bahwa ia sedang mengemban tugas dari Amir. Mereka menahannya seraya berkata, “Kami akan mengirim fulan, si pembantu untuk menggantikanmu dan melakukan apa yang diminta darimu untuk melakukannya tersebut sehingga kamu bisa memutuskan perselisihan di antara kami ini.” Maka dia pun mengabulkan permintaan itu dan mereka pun mengirim seorang pembantu di antara mereka untuk menggantikannya. Ternyata, orang tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah pemuda yang telah berbuat zina dengan si pelayan wanita tersebut.

Tatkala orang ini pergi ke tempat yang telah ditentukan, ketua pembantu yang senior itu membawanya pergi ke suatu tempat yang telah dipersiapkannya dan setibanya di sana, ia segera memenggal lehernya dan meletakkan kepalanya ke dalam nampan lalu menutupnya. Setelah itu, ia membawanya ke hadapan Amir. Saat sang Amir melihat nampan tersebut, ia mengangkat tutupnya namun betapa terperanjatnya ia karena ternyata yang ada di dalamnya itu bukanlah kepala Ahmad al-Yatim. Karena itu, sang Amir langsung memanggil para pembantu agar menghadirkan Ahmad, lalu menanyakan kepadanya kenapa bisa terjadi demikian. Maka, ia memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi sehingga posisinya digantikan oleh pembantu yang lain. Sang Amir pun bertanya kepadanya, “Apakah kamu tahu apa dosa yang dilakukan si pembantu ini.?”
“Ya, dia telah melakukan ini dan itu bersama si pelayan wanita, lalu kembali dan mereka berdua memintaku atas nama Allah agar merahasiakan kejadian itu,” katanya.

Begitu mendengar penuturannya, sang Amir memerintahkan agar si pelayan wanita tersebut pun dieksekusi juga.

Akhirya, suasana seperti semula kembali lagi menyeruak ke dalam kehidupan Ahmad. Ia semakin mendapatkan kecintaan dan penghormatan dari sang Amir.

Alhasil, inilah buah dari kesetian dan sebaliknya akibat dari perbuatan khianat. Allah Ta’ala berfirman, "Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya."(Q.s.,Faathir:43)

(SUMBER: Mi`atu Qishshah Wa Qishshah Fii Aniis ash-Shaalihiin Wa Samiir al-Muttaqiin karya Muhammad Amin al-Jundy, Juz.II, h.33-35)