MediaFlazz.Com

Google

Clock

Wednesday, June 27, 2007

Sujud (2)

Nabi (s.a.w.) juga mengatakan, Setiap orang beriman yang bersujud (mensujudkan dirinya), akan ditingkatkan (maqamnya) satu derajat oleh Allah. Tentang terdiri atas apa satu derajad itu, ketahuilah bahwa itu bukanlah sesuatu yang kecil, karena setiap surga dapat terdiri atas satu derajat.
Untuk alasan inilah, banyak di antara para orang saleh melakukan banyak sujud sunnah tambahan kepada Allah, setelah menyelesaikan shalat fardhu mereka. Setiap kali mereka menemui sebuah kesulitan, apakah urusan spiritual atau keduniawian, mereka mencari perlindungan kepada Rabb mereka melalui sujud mereka kepada Nya.
Seseorang harus membabat kebanggaan pribadi dan membuat diri pribadi sujud, karena seseorang yang bersungguh-sungguh berserah diri kepada Rabb nya tidak lagi dapat berserah diri kepada dirinya sendiri. Sekali keadaan itu tercapai, shalat adalah semata-mata untuk Allah.
Itulah sebabnya Nabi s.a.w. mengatakan, Apa yang sangat saya takutkan bagi Ummatku adalah syirk tersembunyi. Yang beliau takutkan bagi ummatnya bukanlah syirk dzahir (penyembahan berhala), karena beliau diberitahu Allah bahwa ummatnya terlindung dari hal itu selamanya, namun syirk tersembunyi, yang segala sesuatu terkait untuk kepentingan pamer.

Sujud (1)

Di antara tanda-tanda Nya adalah malam dan siang, dan matahari dan rembulan. Jangan memuja matahari dan rembulan, tapi pujalah Allah, Yang menciptakan mereka, jika kamu ingin mengabdi kepada Dia.


Selanjutnya Allah menarik perhatian kita pada sifat berserah-diri mereka, dengan mengatakan:
Tidakkah sudah engkau lihat bahwa dihadapan Allah bersujud siapapun di langit dan siapapun di bumi, dan matahari, dan rembulan, dan bintang-bintang, dan bukit-bukit, dan pepohonan, dan binatang, dan banyak bangsa manusia?

Nabi (s.a.w.) mengatakan, Tidak satupun yang membawa abdi Allah lebih dekat kepada Hadhirat Allah dari pada sujud tersembunyinya (al-khafi). [Dalam Sujud Raga adalah seperti sebuah Singgasana dan Ruh adalah Raja Yang Duduk di Titik Tertinggi /Qalbu ]

Perjalanan Spiritual (1)

Pernahkah kita membayangkan atau memikirkan 'Apakah sebenarnya spiritual itu? Apakah tujuannya? Lalu, apakah kunci atau caranya untuk mencapai tujuannya itu?
Sebenarnya kunci spiritual adalah diri kita sendiri, pengertian kita sendiri. Adalah kunci dari semuanya. Tidak ada seorang gurupun yang dapat membantu kita untuk maju dalam perkara spiritual, apabila kita sendiri tidak mempunyai keinginan untuk mau maju dan berusaha.
Meskipun kita sendiri ingin maju tetapi tanpa kita mengetahui arah, tujuan dan pengertian yang benar, kita sebenarnya tidak maju.
Mungkin hanya berputar-putar di tempat atau lebih jelek dan parah lagi, mungkin kita berjalan mundur ke belakang saat merasa bahwa kita maju atau mungkin malah kita terpeleset jauh dari tujuan utamanya.

Thursday, June 21, 2007

Energy Follows the Mind

"Energi mengikuti pikiran"... secara ilmiah motor pikiran adalah otak, dimana otak manusia diciptakan Allah SWT, mempunyai struktur dan fungsi yang sangat rumit bin komplek... didalamnya terdapat 10 milyar syaraf otak / neurous (tapi gue sendiri belum ngitung, kalkulator cuma 10 digit, gak cukup he.... he.. he..) yang terhubung dengan beberapa ratus triliun jaringan (synapses) dan dipenuhi oleh senyawa cairan otak (neurochemicals) dimana kilatan listrik berloncatan diantara jaringan dan senyawa tersebut saat otak bekerja. Loncatan2 listrik inilah yang disebut dengan energi. Dengan adanya suatu pemikiran maka akan menghasilkan pancaran energi tertentu ke alam semesta yang akan saling berinteraksi, dimana pancaran energi dari manusia sering kita sebut dengan energi mikrokosmos sedangkan energi alam semesta biasa kita kenal dengan energi makrokosmos.... Maka jika kita sering melatih pikiran kita, hati-hatilah gunakan untuk kebaikan bukannya kejahatan, karena sedikit aja pemikiran itu timbul baik buruk / jahat, akan mempengaruhi kondisi kita baik secara fisik maupun bathin...

Jika perlu bukti/contoh konkrit, kita lihat kilas balik saja, ketika 'mbahnya energi' (Albert Einstein) yang pernah mengatakan "Energi mengikuti pikiran/imajinasi". Dia sendiri mengaku telah membuktikannya saat dia ditanya bagaiaman dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu.
Pikiran kita sebenarnya adalah sebuah magnet yang luar biasa, yang mampu menjadi otopilot atas apa yang ingin kita wujudkan, yang kita cita-citakan bahkan yang sekedar kita imajinasikan. Sekali fisik kita merencanakan dan mematrikan imajinasi dalam pikiran kita (dalam healing sering kita sebut "niat/afirmasi"), fisik kita pun mulai mencari jalan bagaimana merealisasikan apa yang sudah kita pikirkan. Ada pepatah latin mengatakan, "Fortis imaginatio generat casum", artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan.

Contoh sekaligus praktek... :) coba aja latihan di bawah ini :
Latihan memerlukan sebuah pendulum (bisa cincin yang ringan diikat benang) yang diikatkan kira-kira 15 inchi di atas meja. Duduklah menghadap pendulum dan berupayalah menggerakkannya dengan menpergunakan daya konsentrasi anda. Ketika anda melakukan ini, anda harus menrilekskan pikiran dan badan. Ingat akan prinsip membiarkan dan menperhatikan proses pemusatan pikiran dengan konsentrasi penuh pada pendulym, tanpa mengharapkan keberhasilannya.Nah dengan tenang dan penuh percaya diri, tetapi anda menfokuskan pikiran pada pemdulum: bukan hanya pada permukaannya, tetapi menfokuskan pikiran seakan menguasai seluruh pendulum dengan perasaan. Berikutnya adalah tindakan yang harus serasi dengan apa yang terjadi sebelumnya. Maka dengan tetap menpertahankan keadaan santai, mulailah proses penkhayalan visualisasikan pemdulum bergerak biarpun sebenarnya masih tetap diam. Gambarkan gerakan itu tanpa mencemaskan hasilnya. Tanpa upaya “memaksakan hasilnya” pendulum bergerak..
Anda harus memulai merasakan dengan santai gerakan-gerakan pendulum itu secara berirama dan teratur sambil terus membayangkan gerakan pendulum. Teruskanlah bayangan yang dikhayal itu, makin lama makim kuat dalam bayangan ada, sampai pendulum yang ada pandang mulai bergerak.
Coba aja kalo ga' berhasi jangan salahkan saya... tanya aja pada "rumput yang bergoyang".... he.. he.. he..

Friday, June 15, 2007

Rezeki Halal Sumber Kebahagiaan

Allah telah memerintahkan kepada kita agar selalu mencari rizki dari sumber yang halal. Dan perintah ini banyak ‎terkandung dalam ayat alquran, diantaranya dalam surah Annahl ayat 114‎ Yang artinya: “ Maka makanlah lagi baik dari rezki yang telah diberikan oleh Allah kepadamu, dan syukuriklah ni’mat ‎Allah jika kamu benar-benar menyembah-NYA.”‎ Demikian juga Islam yang kita anut telah menganjurkan agar kita berusaha dengan tekun dan memberikan yang terbaik. ‎Sebagai umat yang menjadi panutan sudah sewajarnya kita menunjukkan bahwa setiap usaha kita adalah yang terbaik yang akan ‎membuahkan hasil yang baik juga. ‎ Cara memperoleh rezki yang halal.‎ Perencanaan.‎ Dengan melakukan perencanaan yang matang terhadap masalah sumber keuangan dalam kehidupan kita sehari-hari, ‎maka kita akan terhindar untuk melakukan pengumpulan uang dengan jalan yang tidak di ridloi oleh Allah.‎ Berusaha.‎ Dengan perencanaan yang matang tadi, terus kita praktekkan dalam bentuk usaha yang benar-benar untuk mencari rezki ‎yang halal. Ketika niat kita sudah kuat dan bulat, maka seberat apapun tantangan dalam hidup akan dapat teratasi.‎ Doa.‎ Dalam waktu yang bersamaan kita juga harus selau ingat kepada Allah dengan memperbanyak doa agar dipermudah dan ‎diberkati usaha kita. ‎ Dampak rezki yang halal Maka dari itu kita perlu bermuhasabah mengenai usaha dan pekerjaan kita sekarang ini. Yang menjadi pertanyaan, ‎apakah kita sudah memastikan bahwa sumber mata pencaharian kita adalah yang halal?.Sangat penting bagi kita semua untuk ‎menjaga agar tidak ada sesuatu barang yang haram masuk kedalam tubuh kita. ‎ Membentuk keluarga yang bahagia Andaikata sesuatu yang kita makan berasal dari rezki yang halal maka dalam kehidupan akan terasa tenang. Berbeda ‎dengan orang yang memakan dari rezki yang haram dalam sehari-harinya, keluarga akan berantakan walaupun kaya dalam ‎materi. Maka jangan menyalahkan kepada anak-anaknya, ketika nantinya menjadi anak yang susah diatur dan durhaka kepada ‎kedua orang tua. Karena memang sumbernya berasal dari sesuatu yang tidak diridloi oleh Allah.‎ anak berani kepada orang tua. Itu tidak lain ‎adalah dampak daripada rezki haram yang mereka makan dalam kehidupan sehari-hari.‎ Rasulullah telah bersabda: “ Tiada mendatangkan faedah bagi daging yang tumbuh dari sumber yang haram, ‎melainkan nerakalah tempat yang sewajarnya bagi daging itu.” (HR Imam Turmudzi)‎ Hidup lebih terarah.‎ Dengan rezki yang halal akan menjadikan kehidupan kita semakin nikmat dan terarah. Menerima apa yang telah ‎diberikan oleh Allah kepada kita tanpa harus terus melihat keatas dalam masalah harta. Ketika hati kita selalu berpikir masalah ‎kekayaan, maka yang terpikir adalah bagaimana memperoleh sesuatu yang belum ada pada diri kita, tanpa melihat kenikmatan ‎yang telah kita terima.‎ Rezki haram pangkal kehancuran Kalau kita mau menengok kondisi dimasyarakat sekarang ini, betapa banyak orang yang tidak lagi memiliki rasa malu ‎dalam mencari sesuap nasi sehingga mendorong terjadinya praktek suap, tidak amanah terhadap pekerjaan sehingga dampaknya ‎adalah keingimnan manusia cepat kaya dan menganggap harta kekayaan sebagai sesuatu yang paling penting dalam kehidupan.‎ Maka tidak berlebihan kalau kita sering mendengar banyak ungkapan dalam kehidupan sehari-hari, mencari rezki yang ‎haram saja susah apalagi mendapat rezki yang halal atau kita akan senantiasa miskin jika tidak mencar rezki tambahan dari ‎sumber yang haram. ‎ Rasulullah menjelaskan hal ini dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah “ Bakal datang kepada ‎manusia suatu masa orang tidak lagi peduli terhadap apa yang diambilnya, apakah itu halal atau haram.”‎ Demikian juga dari Ibnu Umar berkata: “ Barang siapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham, satu ‎dirham diantaranya uang yang haram, maka Allah tidak akan menerima sholatnya selama pakaian itu masih dipakainya. ‎Kemudian Ibnu Umar memasukkan jarinya kedalam dua telinganya, lalu berkata: “ biarkanlah telinga ini tuli kalau tidak mau ‎mendengarkan perkataan dari Rasulullah ini.” ( HR Imam Bukhori)‎ Anggapan yang demikian adalah tidak benar sama sekali. Sebab Allah telah menjamin rezki kita dan memberikan rezki ‎kita sesuai dengan kadar yang telah ditentukan Allah yang kita tidak tahu berapakah kadar tersebut. Oleh karena itu kita perlu ‎terus berusaha, bekerja dan mencari rezki yang halal. kita tidak boleh tergantung pada nasib atau mengeluh nasib, karena itu tidak ‎membawa faedah.‎ Sebelum kita akhiri marilah kita menengok sebentar tentang kisah seorang sahabat yang dapat kita jadikan sebagai suri ‎tauladan dalam masalah kehati-hatiannya dalam makanan yang haram. Beliau adalah Abu Bakar, seoramg Kholifah pertama ‎setelah wafatnya Rasulullah. Dalam suatu hari beliau makan sesuatu, lalu hambanya memberitahu bahwa makanan yang barusan ‎dimakan tadi adalah hasil dari pekerjaannya sebagai tukang tilik sebelum dia masuk Islam. Mendengar hal tersebut beliau lantas ‎mengeluarkan makanan tersebut dan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya. Lalu hambanya menegur: “Mengapa engkau ‎wahai baginda mengeluarkan makanan yang sudah engkau makan?. Maka beliau menjawab: “ Aku pernah mendengar Rasulullah ‎bersabda bahwa badan yang tumbuh subur dengan makanan yang haram pasti akan merasakan api neraka. Oleh karena itu aku ‎memaksa makanaan itu keluar, takut kalau-kalau ia menyuburkanku.‎ Semoga dengan niat untuk mencari rezki yang halal serta berusaha, rezki yang kita terima diberkati oleh Allah. Rezki ‎yang penuh berkah akan menjadikan kita bukan saja umat yang dijadikan suri tauladan akan tetapi umat yang memberikan ‎sumbangan kepada bangsa, agama dan negara. Wallohu A’lam Bisshowab oleh: Ustadz Ulin Niam Masruri ‎ Dicopy dari milist Pesantren Virtual - "Pondok Pesantren era Digital" ‏ ‏