MediaFlazz.Com

Google

Clock

Friday, June 15, 2007

Rezeki Halal Sumber Kebahagiaan

Allah telah memerintahkan kepada kita agar selalu mencari rizki dari sumber yang halal. Dan perintah ini banyak ‎terkandung dalam ayat alquran, diantaranya dalam surah Annahl ayat 114‎ Yang artinya: “ Maka makanlah lagi baik dari rezki yang telah diberikan oleh Allah kepadamu, dan syukuriklah ni’mat ‎Allah jika kamu benar-benar menyembah-NYA.”‎ Demikian juga Islam yang kita anut telah menganjurkan agar kita berusaha dengan tekun dan memberikan yang terbaik. ‎Sebagai umat yang menjadi panutan sudah sewajarnya kita menunjukkan bahwa setiap usaha kita adalah yang terbaik yang akan ‎membuahkan hasil yang baik juga. ‎ Cara memperoleh rezki yang halal.‎ Perencanaan.‎ Dengan melakukan perencanaan yang matang terhadap masalah sumber keuangan dalam kehidupan kita sehari-hari, ‎maka kita akan terhindar untuk melakukan pengumpulan uang dengan jalan yang tidak di ridloi oleh Allah.‎ Berusaha.‎ Dengan perencanaan yang matang tadi, terus kita praktekkan dalam bentuk usaha yang benar-benar untuk mencari rezki ‎yang halal. Ketika niat kita sudah kuat dan bulat, maka seberat apapun tantangan dalam hidup akan dapat teratasi.‎ Doa.‎ Dalam waktu yang bersamaan kita juga harus selau ingat kepada Allah dengan memperbanyak doa agar dipermudah dan ‎diberkati usaha kita. ‎ Dampak rezki yang halal Maka dari itu kita perlu bermuhasabah mengenai usaha dan pekerjaan kita sekarang ini. Yang menjadi pertanyaan, ‎apakah kita sudah memastikan bahwa sumber mata pencaharian kita adalah yang halal?.Sangat penting bagi kita semua untuk ‎menjaga agar tidak ada sesuatu barang yang haram masuk kedalam tubuh kita. ‎ Membentuk keluarga yang bahagia Andaikata sesuatu yang kita makan berasal dari rezki yang halal maka dalam kehidupan akan terasa tenang. Berbeda ‎dengan orang yang memakan dari rezki yang haram dalam sehari-harinya, keluarga akan berantakan walaupun kaya dalam ‎materi. Maka jangan menyalahkan kepada anak-anaknya, ketika nantinya menjadi anak yang susah diatur dan durhaka kepada ‎kedua orang tua. Karena memang sumbernya berasal dari sesuatu yang tidak diridloi oleh Allah.‎ anak berani kepada orang tua. Itu tidak lain ‎adalah dampak daripada rezki haram yang mereka makan dalam kehidupan sehari-hari.‎ Rasulullah telah bersabda: “ Tiada mendatangkan faedah bagi daging yang tumbuh dari sumber yang haram, ‎melainkan nerakalah tempat yang sewajarnya bagi daging itu.” (HR Imam Turmudzi)‎ Hidup lebih terarah.‎ Dengan rezki yang halal akan menjadikan kehidupan kita semakin nikmat dan terarah. Menerima apa yang telah ‎diberikan oleh Allah kepada kita tanpa harus terus melihat keatas dalam masalah harta. Ketika hati kita selalu berpikir masalah ‎kekayaan, maka yang terpikir adalah bagaimana memperoleh sesuatu yang belum ada pada diri kita, tanpa melihat kenikmatan ‎yang telah kita terima.‎ Rezki haram pangkal kehancuran Kalau kita mau menengok kondisi dimasyarakat sekarang ini, betapa banyak orang yang tidak lagi memiliki rasa malu ‎dalam mencari sesuap nasi sehingga mendorong terjadinya praktek suap, tidak amanah terhadap pekerjaan sehingga dampaknya ‎adalah keingimnan manusia cepat kaya dan menganggap harta kekayaan sebagai sesuatu yang paling penting dalam kehidupan.‎ Maka tidak berlebihan kalau kita sering mendengar banyak ungkapan dalam kehidupan sehari-hari, mencari rezki yang ‎haram saja susah apalagi mendapat rezki yang halal atau kita akan senantiasa miskin jika tidak mencar rezki tambahan dari ‎sumber yang haram. ‎ Rasulullah menjelaskan hal ini dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah “ Bakal datang kepada ‎manusia suatu masa orang tidak lagi peduli terhadap apa yang diambilnya, apakah itu halal atau haram.”‎ Demikian juga dari Ibnu Umar berkata: “ Barang siapa yang membeli pakaian dengan harga sepuluh dirham, satu ‎dirham diantaranya uang yang haram, maka Allah tidak akan menerima sholatnya selama pakaian itu masih dipakainya. ‎Kemudian Ibnu Umar memasukkan jarinya kedalam dua telinganya, lalu berkata: “ biarkanlah telinga ini tuli kalau tidak mau ‎mendengarkan perkataan dari Rasulullah ini.” ( HR Imam Bukhori)‎ Anggapan yang demikian adalah tidak benar sama sekali. Sebab Allah telah menjamin rezki kita dan memberikan rezki ‎kita sesuai dengan kadar yang telah ditentukan Allah yang kita tidak tahu berapakah kadar tersebut. Oleh karena itu kita perlu ‎terus berusaha, bekerja dan mencari rezki yang halal. kita tidak boleh tergantung pada nasib atau mengeluh nasib, karena itu tidak ‎membawa faedah.‎ Sebelum kita akhiri marilah kita menengok sebentar tentang kisah seorang sahabat yang dapat kita jadikan sebagai suri ‎tauladan dalam masalah kehati-hatiannya dalam makanan yang haram. Beliau adalah Abu Bakar, seoramg Kholifah pertama ‎setelah wafatnya Rasulullah. Dalam suatu hari beliau makan sesuatu, lalu hambanya memberitahu bahwa makanan yang barusan ‎dimakan tadi adalah hasil dari pekerjaannya sebagai tukang tilik sebelum dia masuk Islam. Mendengar hal tersebut beliau lantas ‎mengeluarkan makanan tersebut dan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya. Lalu hambanya menegur: “Mengapa engkau ‎wahai baginda mengeluarkan makanan yang sudah engkau makan?. Maka beliau menjawab: “ Aku pernah mendengar Rasulullah ‎bersabda bahwa badan yang tumbuh subur dengan makanan yang haram pasti akan merasakan api neraka. Oleh karena itu aku ‎memaksa makanaan itu keluar, takut kalau-kalau ia menyuburkanku.‎ Semoga dengan niat untuk mencari rezki yang halal serta berusaha, rezki yang kita terima diberkati oleh Allah. Rezki ‎yang penuh berkah akan menjadikan kita bukan saja umat yang dijadikan suri tauladan akan tetapi umat yang memberikan ‎sumbangan kepada bangsa, agama dan negara. Wallohu A’lam Bisshowab oleh: Ustadz Ulin Niam Masruri ‎ Dicopy dari milist Pesantren Virtual - "Pondok Pesantren era Digital" ‏ ‏

No comments: